Selasa, 19 Mei 2009

SAY NO TO DRUGS,ALCOHOL!

"Mungkin slogan "SAY NO TO DRUG,ALCHOHOL!"perlu dicamkan seperti baru-baru ini terjadi di kota TEGAL, JAWA TENGAH-INDONESIA pada hari rabu,13 mei 2009 puluhan orang meninggal dunia, dan beberapa diantarannya di rawat dirumah sakit dengan kondisi tidak sadarkan diri setelah mengkonsumsi minuman beralkohol."
"Menurut informasi yang saya dapatkan ternyata minuman yang mereka konsumsi ilegal tanpa persetujuan dari "DEPKES RI".Mereka meracik minuman sendiri tanpa takaran dan dosis yang tepat.Di samping itu bahan-bahan yang dipakai sangat membahayakan bagi kesehatan karna menggunakan bahan kimia,sebagai contoh bio etanol yang mengandung 99% alkohol yang pada umumnya digunakan sebagai bahan bakar,apabila di konsumsi akan berakibat fatal bahkan dapat mengakitkan kematian."
"Sekelumit kejadian diatas seharusnya dapat menjadikan peringatan untuk kita semua agar jangan sampai kita terjerumus kepada hal-hal yang negatif seperti drugs dan minuman beralkohol."
"Marilah kita jadikan INDONESIA bersih dari drugs dan alkohol agar bangsa ini semakin maju dan inget slogen SAY NO TO DRUGS,ALCOHOL!"

Rabu, 28 Januari 2009

pendidikan

Artikel:
Hubungan minat siswa kelas X SMA Negeri 2 Jekan Raya Palangkaraya Propinsi Kalimantan Tengah terhadap jurusan Bahasa dengan Prestasi Belajar pada pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2005/2006


Judul: Hubungan minat siswa kelas X SMA Negeri 2 Jekan Raya Palangkaraya Propinsi Kalimantan Tengah terhadap jurusan Bahasa dengan Prestasi Belajar pada pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2005/2006
Bahan ini cocok untuk Sekolah Menengah bagian PENELITIAN / RESEARCH.
Nama & E-mail (Penulis): mega sirnawati S.Pd
Saya Guru di sman 2 jekan raya palangkaraya
Tanggal: 23 juni 2006


Hubungan minat siswa kelas X SMA Negeri 2 Jekan Raya Palangkaraya Propinsi Kalimantan Tengah terhadap jurusan Bahasa dengan Prestasi Belajar pada pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2005/2006
Penulis : Mega Sirnawati S.Pd
( Guru Bahasa Indonesia dan Biologi Pada SMAN 2 Jekan Raya Palangkaraya )

Prestasi belajar siswa yang berminat untuk masuk jurusan bahasa dengan yang tidak berminat terhadap jurusan bahasa ternyata tidak lebih baik dari yang tidak berminat masuk ke jurusan bahasa. Siswa yang terjaring ke dalam Jurusan Bahasa tidak lebih dari siswa " Buangan " yang tidak tertampung pada jurusan Favorit IIA atau IIS. Siswa yang masuk ke jurusan Bahasa 99% adalah siswa yang pada pilihan pertama dan keduanya pada pemilihan minat dan bakat siswa memilih jurusan IIA dan IIS. Hanya 1% , yang masuk kejurusan tersebut sesuai pilihan minat dan bakatnya. Dan itupun terjadi "lagi-lagi " karena nilai anak tersebut untuk memasuki jurusan IIS dan IIA tidak memenuhi syarat. Jadi dari kenyataan yang ada jelaslah sudah bahwa anggapan segelintir orang bahwa yang masuk ke Program Bahasa hanyalah siswa "buangan" yang tidak tertampung di jurusan IIA dan IIS.

Itu adalah hasil penelitian saya, selaku guru Bahasa Indonesia Pada Kelas X di SMAN 2 Jekan Raya Palangkaraya ,tahun pelajaran 2005/2006. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Jekan Raya Palangkaraya, bertujuan untuk mengetahui Hubungan minat siswa kelas X SMA Negeri 2 Jekan Raya Palangkaraya Propinsi Kalimantan Tengah terhadap jurusan Bahasa dengan Prestasi Belajar pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tersebut.

Saya mengambil sampel sebanyak 104 orang siswa Kelas X dari total 177 orang siswa kelas X di SMAN 2 Jekan Raya Kota Palangkaraya sebagai responden untuk penelitian ini. Jumlah tersebut terdiri atas 34 siswa kelas X.1, 35 Orang siswa kelas X.2 dan 35 orang siswa kelas X.3. Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk kuesioner, di samping dokumentasi, wawancara, dan observasi. Data yang terkumpul kemudian diolah secara kuantitatif.

Dalam penelitian ini, ada pertanyaan yang diajukan kepada responden. Soal minat terhadap jurusan di kelas XI misalnya. Dari pertanyaan ini diperoleh informasi sebanyak 5 siswa (4,81 %) memilih jurusan IIA, 6 siswa ( 5,77%) memilih jurusan IIS, 45 siswa ( 43,27 % ) menyatakan memilih jurusan IIA sebagai pilihan Pertama, dan IIS sebagai pilihan kedua. 23 siswa ( 22,16 % ) menyatakan memilih jurusan IIS sebagai pilihan Pertama, dan IIA sebagai pilihan kedua , 17 Siswa (16,35 %) menyatakan memilih jurusan IIS sebagai pilihan Pertama, dan Bahasa sebagai pilihan kedua ,5 siswa ( 4,81 %) memilih IIA sebagai pilihan pertama dan Bahasa sebagai pilihan kedua, 1 Siswa ( 0,96 %) memilih Bahasa sebagai pilihan pertama dan IIA sebagai pilihan kedua, dan 2 Orang ( 1,92 persen ) Memilih Jurusan Bahasa.

Dari serangkaian penelitian, disimpulkan bahwa Prestasi belajar siswa yang berminat untuk masuk jurusan Bahasa dengan yang tidak berminat terhadap jurusan Bahasa ternyata tidak lebih baik dari yang tidak berminat masuk ke jurusan Bahasa . Jadi tidak ada hubungan antara prestasi Belajar anak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan minat siswa untuk masuk jurusan Bahasa, siswa yang masuk ke jurusan Bahasa semata-mata disebabkan karena tidak memenuhi standard untuk ke jurusan IIA dan IIS .Yang memilih Jurusan IIA dan IIS sebagai pilihan pertama dan keduanya , terjaring masuk ke jurusan Bahasa disebabkan karena Prestasi Belajar pada salah satu mata pelajaran Khas Jurusan tersebut tidak tuntas atau tidak kompeten. Yaitu salah satu ( atau lebih dari satu ) Nilai mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi untuk Jurusan IIA dan Nilai mata pelajaran Matematika, Ekonomi, geografi dan sosiologi untuk jurusan IIS tidak tuntas atau tidak memenuhi standard ketuntasan minimal masing-masing mata pelajaran tersebut.

Berdasarkan dari kenyataan yang ada , maka sudah menjadi tantangan kita khususnya selaku guru yang mengajar pada jurusan tersebut, bagai mana cara kita mengubah Image Jurasan Bahasa tersebut, sehingga nantinya dari input yang ada , kita dapat menghasilkan siswa-siswi yang berkualitas , berprestasi baik dari bidang akademik maupun dari bidang non akademik sehingga tidak kalah bersaing dengan siswa-siswi dari jurasan IIA dan IIS. Dan juga merupakan tantangan bagi kita siswa-siswi jurusan Bahasa, bahwa kita juga merupakan siswa yang terbaik di bidangnya, bukan siswa yang manja, malas dan minder.

Peranan orang tua dalam lingkungan keluarga juga sangat penting untuk memberikan pengalaman pertama pada masa anak-anak, sebab pengalaman pertama merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak.

Siswa yang mendapat pembinaan dan perhatian baik dari orang tuanya mendapat prestasi belajar lebih baik dibanding siswa yang kurang mendapat perhatian dari orang tua. Itu karena perhatian orang tua mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan prestasi belajar anak di sekolah. Selain itu,diperlukan kerja sama yang intens antara pihak sekolah dengan orang tua siswa dalam upaya meningkatkan prestasi belajar anak khususnya yang terjaring masuk ke jurusan Bahasa tersebut. Orang tua yang bijaksana hendaklah berusaha untuk membangkitkan kemauan belajar anak dengan tujuan agar anak tetap mempunyai semangat yang tinggi dalam belajar, baik di sekolah maupun di rumah .

Lembaga atau organisasi persatuan orang tua siswa yang telah dibentuk selama ini ( Komite sekolah ) perlu diaktifkan atau di optimalkan fungsinya, sehingga bisa tercipta kerja sama yang baik antara guru ,pihak sekolah dan lembaga pendidikan dengan orang tua siswa serta masyarakat dalam turut serta mencerdaskan bangsa.